Perhitungan Waktu Pemesinan Frais
Perhitungan Waktu Pemesinan Frais
Parameter Proses Pemesinan Frais
C. Materi Pokok 3 Parameter-parameter Proses Pemesinan Frais 1. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menghitung parameter-parmeter pada proses pemesinan frais: 1) Kecepatan potong 2) Kecepatan putaran mesin 3) Kecepatan pemakanan
Yang dimaksud dengan parameter-parameter proses pemesinan frais adalah, dasar-dasar perhitungan yang gunakan untuk menentukan perhitungan-perhitungan dalam proses pemotongan/penyayatan pemesinan fraisdiantaranya, kecepatan potong (Cs), kecepatan putaran mesin (Revolotion Per-Menit), kecepatan pemakanan berikut waktu proses pemesinannya.
A. Kecepatan potong (
Pada saat proses pengefraisan berlangsung, cutter berputar memotong benda kerja yang diam dan menghasilkan potongan atau sayatan yang menyerupai chip, serpihan-serpihan tersebut dapat juga berbentuk seperti serbuk (tergantung dari bahan). Kemampuan mesin menghasilkan panjang sayatan tiap menit disebut kecepatan potong (sayat), yang diberi symbol Cs
Apabila ukuran diameter alat potong dan kecepatan putaran mesin diketahui, maka untuk mencari kecepatan pemotong rumusnya adalah:
%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.32 841.92] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœZ[oÛ¸~�ÿ G ˆY‘)qQ8ívºÝîÛô)Ý%qUŽcX6ý÷‡Ã;-RîY, ¸6E‡çòÍ(Å‹�ÅË—/>¼y÷sQ¿øß>å×ýê—?«W¯Š×?¿)^__^¼ø˜×_//pQ˸h ªIS´¬C-/®Ÿ./êâ>þ{yqS~¨hÙW+ZÖûþ/XõWqýëåÅ[)DZ9·ˆv¡œ›²æo?¼)Š@IœSÒI¤ â¼h)AIHç\#Fã¹ïß~�ßV+RþVºò?!òD+Ìõ×kùÕŒþ^T+!Wü ó~•ãT�«U£E êË'øx÷;,0k¥þNè;ùË9i=^#Nógš¡D¢Û#¹ÛÃáÎÈE×pò-|
%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.4 842] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S>> endobj 4 0 obj <> stream xœ•VKoÛ0¾ÈÐÑ.`EÔ[Ç[Šn°µ: Ø!íÜ"èânIwØ¿)»IìZ† ²M}|HüHé´žÏK` ¬¾›Ï€ üó†i˜ÖñQoæ3Á•LpcŽ^ÛÞOI/Îæ³ë¢.+W4ee‹výP‚,I¾4¥*6qnGsëv…‚–• Å’ÄÛÕzW~gõÇùìFvZBÜBºF£)¬æz„•Ilà2Ó®À!jÀp™]'±î6m7pçÓØß”8W ÞËL0˜ æµDÛ6óÙÕ k ç 0Ì¢WÜ¢‚é“nÓ©…2âïN泯ѶÜÄH(£¸0ÌÏ�a·Êâ|³ºo{ÿÈ:¸ïÂöµ|ÕGHß#O#%=ÅB§®c!…+ØÙÔ-–jl 0\‹¤Ûà$wBp+|Oã±´£ñ'"i³iÚ§f[jÌŸ+VmY)ô�d¦—&~þ(+g÷/„3eµÎæ }þ¡™nú/ÕÈ QÓY׸qa°�WÈß/Z¨ö":ýµwzCÃOŒ&ÆÊJSœãK»�瑆øÙìÖ¸òU² <ÄÀÕaYùKXFDµ¬¾Åâ`z�§~¨u^æ_3�Sù·ÆqeÞ$ÐXKYâuÞª°ÚC KÌ–bŠÙÆ»gÏ=Ô "¢÷¶'æXz‘äþÈ`£@#¯õKK½}qP=¶>´ïJ£¦§î�‚MŠ†ˆ´£�:8N·ÔÁÙr‹¨Uï:öûdÛÕ ¸RC—S7Ψ Ôs‚“ÿ›Q#,2/£·D¥c-6Ø\»Ø¹C&Tj,®<(V`&U6ãÌZUVæ 4¦3*±ÅfF C âÏÃâCæbé Ê�A¹üð$™‰€`é’’‡u†yX:ÇÓ½H�KJÛ@·PúÎå粋g1Ö÷"Ö7 8¡Tñ®TgW…5í†S1kìRXÿ o�=–¼6¥Å󩢓ǩ+aS('MgÀ–.HBèx–|;O©ai»¡Úôé3ÞÍã˜.i5ücß�˱ʼn¶øOÞó$ö?´£ß¾ñ<ï}jKþ¸óL endstream endobj 5 0 obj <> endobj 6 0 obj <> endobj 7 0 obj <> stream ÿØÿà JFIF ` ` ÿá ZExif MM * J Q Q Q † ±�ÿÛ C !(!0*21/*.-4;[email protected]?]c\RbKSTQÿÛ C''Q6.6QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQÿÀ h j" ÿÄ ÿÄ µ } !1AQa"q2�‘¡#B±ÁRÑð$3br‚ %&'()*456789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyzƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚáâãäåæçèéêñòóôõö÷øùúÿÄ ÿÄ µ w !1AQaq"2�B‘¡±Á #3RðbrÑ $4á%ñ&'()*56789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyz‚ƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚâãäåæçèéêòóôõö÷øùúÿÚ ? ôê(¢€šî¨¹b õ5^æí ùGÌþžŸZÌ–Y&mÎÙöì+Ž¾.´Z³hRrÕìhI¨F¼ .}ºT¨Ì~êªþµN–¼¹ãjËgc¥Q‚èMöëŸï/ýóN[û�×c~ªüÔS\C ̲ª}M(׮ݢÛa(ÓJí#U5%?~2¾ãš·É2ååY±S�4Ÿ¢“I¹gæ ²º¶x;Mz4å‹ZÎ ¯C’SÃ=Ò~§cEgÚ_ÂK€OFìjýuÓ©Šñ&QqvbÑE©"U[Û‘m^]º{{ÔòH#Bç ¬Ydidi©®,eeGvmJÎïa¤’Ic’z“E! I æ¨O«ÙÂqæo?ìŒ×�N�ZÎЋlé©Z�%y»V)ñ ñ‡ñ¯Àbl#«ãŒóÍufb¿•œß_Ãÿ 0š¾¬acolFñ÷›ÓÚ¹÷v‘·;'¹43bÄä“’jÞ™§M©]"ÀÀË1袾»…¥„¥n½Yóuñ15?$R¥®®âa¹-(p rÒFñJÑH¤:œèk¦aSáf5(ΗĎ³I˜Ýiªç“¾µ·ctr!�ÿ ºOò¬m>4Ó4«X%âk¦./ð«_Nµñ¸¯ö\KpÙëøŸU†nµ¥º: Zi?�'ï X¯NSŠ’êc$Ó±GS“¬cøŽOÒ³IÀ$ö«:‹fëÝQU%…Àþ?¥nãÚDUä ‘ËÈÔ> ÔWMÓHŒ�,ƒl`v÷®*m§Ë ÙèUŠkš{-N[ÄZ�›XÌGä·Â¦=EoA*Ï JŸuÆEq$’K’z×CáÛ�ð=»På~•Žq…N„g³ù?ø&yf%ºÎ2û_™ÑiÒl¸Øz0ýk^°bm³ÆÞŒ+s5æàj^½�^¼}ã÷þ>äü?•AVuÅÎîÌ¢«×›ˆÒ³õ:iëq˜§’3ÕXŠ�µhë°ùZ‹0é"†þŸÒ³{WÞaj{Z1Ÿt�ŠÄCÙÕ”;2æž–9{Ç"(ÆJ¯W>‚´®
17. Bahan logam akan difrais dengan cutter dengan diameter 40 mm, dan dipakai Cs = 24 m/menit. Kecepatan putar mesin yang digunakan secara teoritis sebesar .... A. 82,16 putaran /menit B. 116,77 putaran /menit C. 191,08 putaran /menit D. 960 putaran /menit
E. 1.320,67 putaran /menit
Keterangan :v = kecepatan potong (meter/menit)d = diameter mata bor (mm atau m)n = putaran mesin (putaran/menit)
Perhitungan Kecepatan Makan (Feeding) & Waktu Frais
Kepala pembagi standar memiliki ratio pasangan cacing adalah 1 : 40 dengan kata lain setiap tuas pemutar diputar 40 kali maka kepala akan berputar 1 putaran penuh (360°). Jika tuas pemutar pada gambar 1.3 diputar 1 kali maka kepala akan berputar 1/40 putaran (360/40) atau 9°. Inilah yang akan menjadi dasar pembagian tak langsung pada penggunaan kepala pembagi.
Seperti ditunjukan pada gambar 1.1 Pada kepala pembagi, kemiringan kepala dapat diatur dari -5° s/d 110°. Untuk mengatur kemiringan dengan cara mengendorkan baut pengunci sudut seperti ditunjukan pada gambar 1.2 dan gambar 1.4. Kemiringan ini diperlukan ketika membuat bevel gear (roda gigi payung)
Gambar 1.2 Tampak atas kepala pembagi
Gambar 1.3 tampak samping kanan kepala pembagi
Gambar 1.4 tampak depan kepala pembagi
Pembagian tak langsung.
Pembagian tak langsung didapatkan dari putaran poros cacing terhadap roda cacing yang dibantu oleh lubang-lubang keping pembagian pada poros cacing sebagai indeks. Pada kepala pembagi pembagian tak langsung diperoleh dari persamaan 1.1 berikut.
Keterangan dari persamaan 1.1 :
Nz = Jumlah putaran engkol / tuas pemutar.
i = ratio pasangan cacing (40)
z = jumlah pembagian (jumlah gigi pada roda gigi yang dibuat)
Keping pembagian yang dipergunakan pada kepala pembagi ini antara lain :
Keping 1 depan = 24, 25, 28, 30, 34
Keping 1 belakang = 37, 38, 39, 41, 42, 43
Keping 2 depan = 46, 47, 49, 51, 53
Keping 2 belakang = 54, 57, 58, 59, 62, 66
Contoh perhitungan putaran engkol :
Sebuah roda gigi lurus dengan jumlah gigi 32 akan dikerjakan dengan kepala pembagi dengan keping pembagi dengan lubang 24, 25, 28, 30, 34, maka jumlah putaran engkol yang digunakan adalah
Pada hasil perhitungan penyebut pada pecahan campuran di atas haruslah disamakan dengan lubang pembagian yang ada sehingga hasilnya menjadi :
Maka untuk melakukan pembagian sebanyak 32 sisi atau gigi, putaran engkol yang diperlukan untuk membuat 1 sisi atau gigi adalah 1 putaran ditambah 6 lubang pada keping berjumlah 24 lubang. Dan diulangi sebanyak 32 kali untuk dapat menghasilkan 32 sisi atau gigi.
Untuk menghitung pertambahan lubang pada keping pembagian dapat dilihat pada gambar 1.5 :
Gambar 1.5 Penghitungan jumlah lubang
Yaitu dihitung mulai dari 0 (nol), kemudian pembatas lubang diatur untuk membatasi dari 0-6 lubang sesuai dengan perhitungan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar setiap melakukan pengulangan pembagian tidak terjadi kesalahan perhitungan lubang. Contoh diatas pada gambar 1.5 adalah penambahan jumlah lubang sebanyak 17 lubang.
Sumber : Buku petunjuk roda gigi karangan Kristoforus A.M
0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat